top of page

Banjir narkoba di NKRI | PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN

PT BESTPROFIT BANJARMASIN - Masalah narkoba sudah menjadi salah satu masalah utama yang harus diberantas di Indonesia. Sebab, peredaran barang haram itu di Tanah Air sudah sangat-sangat mengkhawatirkan. Meski hukuman mati sudah banyak dilakukan, nyatanya tak membuat gentar para bandar narkoba. Ini terbukti dari tetap maraknya peredaran barang haram itu di Tanah Air. Rabu malam kemarin, Tim Gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu di Anyer, Banten. Jumlahnya luar biasa banyaknya yakni 1 ton. Sabu yang dikirim dari China itu diselundupkan oleh empat warga negara asing berpaspor Taiwan. Barang haram itu diamankan di dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang, Banten. Paket sabu itu dikemas dalam 27 kotak di dalam mobil Inova gold dan 24 kotak di Inova hitam. Jadi total ada 51 kotak dengan estimasi tiap bruto masing-masing 20 kilogram sehingga berat total keseluruhan mencapai 1 ton. Penyelundupan sabu satu ton di Anyer digagalkan Polisi berhasil menangkap dua orang tersangka yakni CWV dan LGY, sedangkan satu lainnya yang berperan sebagai bos atau pengendali yakni LMH ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap. Sementara satu orang lainnya HYL berhasil kabur dan masih dalam pengejaran polisi. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan menegaskan, jutaan orang terselamatkan atas keberhasilan polisi menggagalkan penyelundupan sabu tersebut. Menurutnya 1 ton sabu itu bernilai Rp 1,5 triliun. "Kualitas sabu-sabu yang berhasil kita amankan ini yang paling bagus, kristal," kata Irjen Pol Mochamad Iriawan kepada wartawan, Kamis kemarin. - PT BESTPROFIT BANJARMASIN Selang sehari kemudian, Kamis kemarin, polisi kembali berhasil mengungkap pengiriman barang haram narkoba. Kali ini jenis ganja. Jumlahnya tak kalah fantastis dari sabu di Anyer. Jumlah ganja yang diamankan tim gabungan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Mabes Polri bersama Polres Pidie di Jalan Tiro Gampong Gempueng, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie itu total berjumlah 1,7 ton. Barang haram itu ditemukan dalam sebuah truk Colt Diesel warna kuning BL 8495 LO. Ganja kering yang ditemukan tepatnya di depan Masjid Gempueng itu hendak dikirimkan ke Medan. Ganja itu berada dalam 105 kotak besar dalam truk. Namun petugas tak berhasil menangkap pelaku. Sebab, dua pelaku berhasil melarikan diri dan masih dalam penggejaran. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menjelaskan maraknya narkoba masuk ke Indonesia salah satunya karena dampak dari tegasnya penengakan hukum di negeri tetangga yakni Filipina. Sehingga para bandar narkoba internasional mencari pangsa pasar baru yakni, Indonesia. "Sekarang dari dampak penegakan hukum di Filipina yang sangat drastis, maka jaringan di Filipina ada di Indonesia dan sekarang pangsa pasar di Filipina di lempar ke Indonesia," katanya di TMII, Jakarta Timur, kemarin. Menurutnya sudah ada fakta di mana Indonesia masih menjadi primadona bandar-bandar narkoba internasional yang mengedarkan dan menjual narkoba ke Indonesia. "Sudah ada faktanya kemarin Thailand tangkap satu kontener sabu yang akan dikirim ke Indonesia. Itu jaringan yang di Filipina yang barangnya akan dikirim ke Indonesia tapi ditangkap di Thailand," jelasnya. sumber : merdeka PT BESTPROFIT BANJARMASIN http://bestprofit-futures.net

RECENT POST
bottom of page