top of page

Indonesia Bangun Rumah Sakit Tahan Banjir untuk Rohingya

PT BESTPROFIT FUTURES - Jakarta Kondisi masyarakat Muslim Rohingya semakin memprihatinkan. Bantuan terus mengalir dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Salah satu kepedulian pemerintah Indonesia ditunjukkan dengan mendirikan rumah sakit Indonesia. Menlu Retno LP Marsudi menemui para petinggi di Naypiydaw, Myanmar, sekaligus memonitor sudah sejauh mana proses pembangunan rumah sakit di sana. - BESTPROFIT FUTURES "Saat ini saya masih berada di Yangon dan persiapan menuju Naypiydaw. Di sana saya akan melakukan pertemuan pertama adalah dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar (Min Aung Hlaing)," terang Retno dalam video yang disiarkan oleh akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri, @Portal_Kemlu_Ri, seperti dilansir dari Antaranews, Senin. - BESTPROFIT Dalam pertemuan tersebut, Menlu akan membicarakan keamanan di Rakhine State. Selanjutnya dia akan menemui State Counsellor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi. - PT BESTPROFIT

"Di antaranya Indonesia akan menyampaikan beberapa proposal dan seruan termasuk pentingnya untuk melakukan proteksi terhadap warga yang tinggal di Rakhine," ujar Retno tentang korban Rohingya - BEST PROFIT Lebih lanjut, Menlu RI bakal melakukan pertemuan dengan National Security Advisor dan menteri di kantor presiden untuk membahas lebih rinci proposal dan seruan yang disampaikan pemerintah Indonesia. - BEST PROFIT FUTURES "Termasuk di antaranya, bagaimana Indonesia akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Rakhine," katanya. - PT BEST PROFIT Lalu bagaimana dengan tahap pembangunan rumah sakit Indonesia di Myauk U, Myanmar? Dari hasil pantauan, Retno menyampaikan bahwa pembangunan telah memasuki tahap kedua, yakni pembangunan ruangan para dokter dan perawat. - BEST PROFIT FUTURES “Tahap pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia telah selesai, berupa pengurukan tanah, agar rumah sakit ini tidak rentan banjir dan juga pembuatan pagar,” jelas Retno. Tahapan pembangunan rumah sakit Kalau tak ada aral melintang, pembangunan tahap II akan dimulai pada September dan diperkirakan akan selesai dalam waktu dua bulan. Setelah selesai pada tahap II, pembangunan tahap III segera dilanjutkan, yakni pembangunan gedung utama rumah sakit yang berdiri di atas lahan 8.000 meter persegi dan luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi. Retno mengutarakan, pembangunan rumah sakit itu tidak hanya melibatkan masyarakat Rakhine State, namun juga masyarakat Muslim. “Sehingga melalui pembangunan rumah sakit ini, sekaligus proses rekonsiliasi, ketegangan komunal dapat diturunkan melalui kegiatan ekonomi pembangunan rumah sakit,” sambung Retno yang mengatakan pembangunan Rumah Sakit Indonesia ini sangat diharapkan oleh masyarakat di wilayah Rakhine.

RECENT POST
bottom of page