top of page
  • Google+ Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Facebook Social Icon

Inventori AS Membengkak, Harga Minyak Langsung Lemas

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN

PT BESTPROFIT FUTURES - Jakarta, Harga minyak mentah dunia balik masih berada di zona merah pada perdagangan Kamis pagi. Pada pukul 09:00 WIB, harga minyak Brent kontrak pengiriman Juni terkoreksi 0,34% ke level US$ 74,32/barel, setelah menguat tipis 0,08% kemarin. Sedangkan jenis light sweet (WTI) melemah 0,49% ke posisi US$ 65,57/barel setelah ditutup melemah 0,62% kemarin. - PT BESTPROFIT Sentimen utama yang menekan harga minyak hari ini adalah inventori minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang meningkat 5,5 juta barel pada pekan yang berakhir di 19 April 2019. Membuat inventori minyak mentah menjadi 460,63 juta barel, atau tertinggi sejak Oktober 2017. Peningkatan tersebut jauh melampaui prediksi pelaku pasar yang hanya sebesar 1,3 juta barel. Bahkan juga terjadi saat kilang pengolahan minyak meningkatkan output produksinya menjelang musim panas. - PT BESTPROFIT BANJARMASIN Sebagai informasi, pada musim panas konsumsi bensin di AS biasanya meningkat karena banyak penduduk yang melakukan perjalanan menggunakan mobil. Artinya, permintaan minyak di AS tidak akan naik dalam waktu dekat karena sudah memiliki cadangan yang cukup. - BESTPROFIT FUTURES Selain itu, harga minyak yang meroket setelah pengumuman pencabutan keringanan sanksi AS atas Iran juga membuat harga minyak sangat rawan terkoreksi secara teknikal. Seperti yang diketahui, pada hari Senin , pemerintah AS mengonfirmasi rencananya untuk memberlakukan sanksi atas Iran secara penuh mulai bulan Mei. - BESTPROFIT Sanksi yang dijatuhkan AS kepada Iran sebenarnya sudah dimulai sejak November 2018. Kala itu AS melarang seluruh negara untuk membeli minyak asal Iran. Namun keringanan diberikan dengan mengizinkan delapan negara untuk tetap dapat mengimpor minyak dari Iran. Degan berakhirnya keringanan, maka pasokan minyak Iran akan sulit untuk dilepas ke pasar. Alhasil pasokan global berpeluang menjadi semakin kering. Adanya kabar tersersebut membuat harga minyak meroket. Sepanjang 22-23 April 2019, harga Brent dan WTI melonjak 3,5%. Ini menjadi satu peluang bagi investor untuk mengamankan keuntungan dengan melepas kontrak pembelian minyak. - BESTPROFIT BANJARMASIN Apalagi ternyata pelaku pasar mulai sadar bahwa pasokan dari Iran tidak akan serta merta hilang dari peredaran. Beberapa analis meyakini bahwa China tidak akan begitu saja patuh terhadap tindakan yang diambil oleh AS. Sampai saat ini China juga masih menjadi importir minyak Iran yang terbesar, dengan total volume mencapai 585,4 ribu barel/hari di tahun 2018. "Sebagian besar pelaku pasar yakin bahwa China akan terus membeli minyak Iran, bahkan membeli lebih banyak," kata Bjarne Schieldrop, strategist komoditas SEB, seperti yang dilansir dari Reuters, Selasa. - PT BESTPROFIT BANJARMASIN Kementerian Luar Negeri China telah menyatakan keluhannya terhadap pencabutan keringanan sanksi Iran yang sudah diumumkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Membuat hubungan Negeri Tirai Bambu dengan AS yang sudah runyam semakin rumit. "Keputusan AS akan memberi pengaruh terhadap gonjang-ganjing di Timur Tengah dan juga di pasar energi internasional. Kami mendesak AS untuk lebih bertanggung jawab dan memainkan peran yang konstruktif," ujar Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengutip Reuters, Selasa. - BPF BANJARMASIN TIM RISET CNBC INDONESIA Sumber : CNBC Indonesia PT BESTPROFIT FUTURES, PT BEST PROFIT FUTURES, PT BESTPROFIT, PT BEST PROFIT, BESTPROFIT FUTURES, BEST PROFIT FUTURES, BESTPROFIT, BEST PROFIT, BESTPRO, BPF, PT.BPF, BPF BANJAR, BPF BANJARMASIN, PT BEST, PT BPF

RECENT POST
bottom of page