top of page
  • Google+ Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Facebook Social Icon

Lemahnya Data Jerman Turunkan Optimisme Jelang Laporan Data Pekerja AS

PT. BESTPROFIT FUTURES

Investing.com - Bisakah reli ini dipercaya? Bursa saham Eropa memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan pertanyaan itu Jumat pagi, karena para trader dalam posisi menunggu menjelang dirilisnya laporan pasar tenaga kerja AS bulan Agustus pada pukul 8:30 ET (19.30 WIB Jumat). BESTPROFIT Sampai pukul 16.30 WIB, patokan Euro Stoxx 600 sebagian besar tidak berubah di level 385,98 tetapi masih dalam tren kenaikan mingguan sekitar 2% setelah reli Kamis kemarin. DAX Jerman naik 0,1%, sementara FTSE 100 tidak berubah. Saham untuk produsen barang mewah seperti Kering, pemiliki brand Burberry dan Gucci, menunjukkan kinerja sangat baik. Selain itu, data produksi industri Jerman menunjukan penurunan. Jumlah pesanan ke pabrik-pabrik Jerman juga jatuh pada bulan Juli, yang menunjukkan dengan jelas bahwa ekonomi terbesar di Eropa itu mengalami dua kontraksi berturut-turut di musim panas. “Sejak penyatuan kembali, ada empat kemunduran industri yang sebanding, yang tiga di antaranya berakhir dengan resesi,” kata ekonom Allianz (DE:ALVG) Katharina Utermoehl melalui Twitter. PT. BESTPROFIT Namun, ia menunjukan satu perbedaan utama dengan resesi terakhir pada 2008/9, yaitu bahwa penambahan 6 juta pekerjaan ke ekonomi Jerman dalam dekade terakhir telah membuat konsumsi secara struktural lebih kuat. Dengan tidak adanya perubahan haluan dalam ekonomi zona euro (pertumbuhan PDB kuartal kedua dikonfirmasi sebesar 0,2% pada hari Jumat), sekarang banyak yang menunggu hasil Rapat Dewan Kebijakan Bank Sentral Eropa minggu depan. "Bahkan jika (data Jerman) datang terlambat untuk dimasukkan ke dalam perkiraan resmi ECB minggu depan, hal itu dapat menjadi alasan bagi anggota ECB yang mendukung stimulus moneter baru," kata Carsten Brzeski. PT. BEST PROFIT Sebagian besar analis memperkirakan ECB memangkas tingkat diskonto sebesar 0,1% atau 0,2%, dan menyesuaikan harga pinjaman jangka panjang terbaru agar suku bunga jangka pendek tetap rendah. Pertanyaan besarnya adalah apakah hal itu akan memperbarui minat pembelian obligasi, mengingat minoritas pejabat bank sentral dari Jerman, Austria dan Belanda semuanya telah menyuarakan penolakan terhadap gagasan tersebut pada minggu lalu. BEST PROFIT

Sumber : Investing

RECENT POST
bottom of page