top of page

Berkat Grab, Usaha Katering Bisa Berdayakan Ibu Rumah Tangga

PT. BESTPROFIT FUTURES


Usaha katering di Bekasi ini membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi Grab tak hanya mengembangkan bisnis semata, tapi juga bisa merangkul dan bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya. "Yang tadinya untuk diri sendiri jadi membantu yang susah. Karena nggak cukup sukses sendiri, jadi lebih bermakna untuk terus usaha ketika bisa berbagi," ujar Raras. BESTPROFIT Pemilik usaha katering Dapur Mak Uti itu mengaku usahanya bermula dari hanya menjual sambal. "Kebetulan sambel tuh makanan yang aku suka makan bareng keluarga," ujar Raras. Namun ia melihat ada potensi besar pada bisnis katering. Tanpa ragu Raras akhirnya mengeluarkan berbagai menu namun tetap mengandalkan sambal di setiap masakannya. "Best seller-nya Bebek Madura, tapi fokus tetap di sambelnya. Bisa sharing sama keluarga, jadi seporsinya banyak." Ketika mulai banyak pesanan berdatangan, Raras mengaku kewalahan. Ia berniat untuk menambah karyawan atau yang bisa membantunya menyiapkan segala keperluan jualannya. PT. BESTPROFIT "Nah, entah kenapa ngeliat ibu-ibu di sekitaran rumah banyak yang nganggur, aku pengin ajak mereka terlibat jualan sambel ini, jadiin ini usaha beneran, siapa tau bisa jadi gede," lanjutnya. Perlahan tapi pasti, Dapur Mak Uti pun maju memantapkan jualannya, hingga wedding dan katering ke sana sini, menggelar masakan yang mengandalkan bumbu sambelnya. "Kalo lagi rame, sampai pakai jasa 3 ibu-ibu di sekitaran rumah," katanya. Raras tak menampik sejak pandemi yang melanda pada Maret lalu memaksa usaha kateringnya berhenti. "Dapur Mak Uti tutup dapur untuk pertama kali. Pekerjaan bener-bener stop", ujarnya. Tapi wabah ini tak membuat Raras menyerah memikirkan cara bisa terus usaha agar bisnisnya tetap berjalan. Selama ada Grab, perlahan pesanan pun mengalir lagi, mulai bangkit dan kembali ramai. PT. BEST PROFIT "Sekeluarga turun tangan. Satu handphone nggak cukup, minjem henpon suami. Minta sore dikirim, banyak banget! Kewalahan, tapi aku seneng," ceritanya disambut tawa. Bahkan saat ini Raras sedang berinovasi produk frozen food agar lebih banyak variasi bagi pelanggan. "Sekarang lagi fokus, mau bikin makanan Indonesia lainnya, selain baso, yang bisa frozen." Namun dari segi produksi frozen food masih dirasa belum stabil, tapi Raras tetap positif dan konsisten memproduksi. Ia juga mencoba berjualan di Pasar Kaget GrabFood agar lebih banyak orang yang kenal produknya. "Mimpi besarnya bisa ready stok. Aku pengennya bisa gaji bulanan ibu-ibu di sekitaran rumah, yang masih freelancer. Jadinya perputaran ekonomi ga cuma buat kita, tapi juga buat lingkungan kita. Semuanya jadi terlibat, bisa #TerusUsaha", ujar Raras. BEST PROFIT



Sumber : cnnindonesia

RECENT POST
bottom of page