top of page

Twitter Epidemiolog Pandu Dibajak, Singgung Calon Mamah Kedua

PT. BESTPROFIT FUTURES


Epidemiolog Universitas Indonesia, dokter Pandu Riono baru menyadari bahwa akun Twitter miliknya yang bernama @drpriono telah dibajak dan mengunggah sebuah foto dirinya bersama dengan seorang perempuan. BESTPROFIT "Dihacked," kata Pandu ketika dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com, Rabu (19/8) malam terkait unggahan tersebut. "Baru sadar, ketika baca WA, teman yang beritahu," Akun Twitter @drpriono sebelumnya mengunggah kicauan berisi "malam romantisku bersama calon mamah kedua, malam itu juga sungguh nikmat bersama dia di dalam kamar hanya berdua" bersama sebuah foto dirinya dirangkul seorang perempuan. Unggahan yang disebut Pandu sebagai hasil retas tersebut terunggah pada Rabu (19/8) pukul 22.04 WIB. Namun kicauan itu bukan satu-satunya. Sebelum kicauan itu, sebuah unggahan berisi foto dirinya dengan seorang perempuan yang sama terunggah pada pukul 21.56 WIB. Unggahan itu tertulis, "habis liburan bersama mamah muda di Sydney". Kedua unggahan itu pun mendapatkan banyak komentar dari para pengikut Pandu. Sebagian besar meyakini akun dokter yang sekaligus Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu telah diretas. "Yaaah.. maenan bajak membajak.. Gak punya counter narasi, jadinya gini..," komentar seorang netizen. "obat ditolak, hekel bergerak," timpa netizen lainnya. "Kami tau itu pembajak dan bukan pak pandu. degan gerakan begini makin ketahuan bodohnya kalau hanya bisa bercoloteh saja tidak mau menerima saran berdasarkan akademisi dan hanya mau menang sendiri emangnya kalian aja yang punya dunia," kata netizen yang lain. PT. BESTPROFIT Pandu Riono beberapa waktu terakhir diketahui kerap memberikan kritikan terkait kebijakan Pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya soal pendapatnya tentang tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang perlu digencarkan. Pasalnya, rapid test yang yang berlandaskan antibodi, hanya cocok untuk digunakan sebagai survei serologi, bukan untuk pendeteksian awal. "Saya tidak setuju penggunaan test antibodi untuk screening. Test antibodi itu untuk survei serologi," kata Pandu, Selasa (23/6) lalu. PT. BEST PROFIT Menurut Pandu, pemeriksaan ini hanya mendeteksi antibodi yang lambat terbentuk. Jadi apabila antibodi belum terbentuk ketika orang terjangkit Covid-19, hasil rapid test akan mengeluarkan hasil negatif. Baru-baru ini, Pandu juga menyebut pengembangan obat virus corona (Covid-19) hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan BIN dan TNI Angkatan Darat belum teregistrasi uji klinis di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pandu menduga, obat tersebut belum memenuhi standar ilmiah untuk uji klinis, ditambah laporan hasil penelitian obat belum mendapat review oleh dunia akademis. "Biasanya setiap uji klinis harus diregistrasi secara internasional, dan protokol harus bisa diakses oleh dunia akademis. Hasil cek uji klinis, Unair belum pernah diregistrasi pada laman https://www.isrctn.com/, https://www.who.int/ictrp/en/," kata Pandu dihubungi Senin (18/8). BEST PROFIT



Sumber : cnnindonesia

RECENT POST
bottom of page