Cermati Surati Konsumen, Klaim Libatkan BSSN Usut Peretasan
PT. BESTPROFIT FUTURES
Sebanyak 2,9 juta data pengguna aplikasi fintech asal Indonesia, Cermati.com diretas dan dijual di forum peretas. Perusahaan mengklaim telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan investigasi kebocoran data yang terjadi. Setiap pengguna Cermati mendapatkan surat elektronik pemberitahuan terkait kebocoran data tersebut. BESTPROFIT "Bekerja sama dengan lembaga pemerintah antara lain dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk melakukan investigasi atas kejadian ini, dan berdiskusi dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan keamanan dan perlindungan terhadap data Pengguna," tulis Cermati, Senin (2/11). Lebih lanjut, Cermati juga bekerja sama dengan ahli keamanan siber independen untuk meningkatkan keamanan sistem. Pihak Cermati mengakui kebocoran data pengguna itu meski tak menyebut berapa jumlah data pengguna yang bocor. Melalui surat elektronik itu, Cermati mengatakan kepada para penggunanya bahwa ada akses tidak sah ke dalam platform yang mengandung data kredensial penggunanya. BEST PROFIT Tips hindari kebocoran data Cermati.com Dalam email itu, Cermati juga membagikan beberapa tips untuk meningkatkan keamanan akun online agar terhindar dari serangan peretas. Cermati menyarankan agar pengguna mengganti password secara teratur dan berkala. Pengguna juga disarankan tidak menggunakan password yang sama di situs atau aplikasi yang berbeda. PT. BESTPROFIT Kemudian pengguna juga diminta tidak membagikan kode rahasia atau OTP atau CVV kartu debit atau CVV kartu kredit kepada siapapun termasuk dari pihak Cermati. Terakhir, pengguna harus teliti dan memastikan apabila ada pihak yang mengatasnamakan nama Cermati.com yang mengontak pengguna. "Sebagai catatan kami tidak pernah menyimpan password Anda dalam bentuk text karena semua password Anda telah terenkripsi secara kuat dengan tambahan salt menggunakan algoritma BCrypt," tutur Cermati. PT. BEST PROFIT
Sumber : cnnindonesia