top of page

Ahli Jelaskan Penyebab Seorang Dengar Sosok yang Telah Meninggal

PT. BESTPROFIT FUTURES



Para ahli mencoba menjelaskan alasan mengapa penganut spiritualisme bisa mendengar suara orang yang telah meninggal. Menurut mereka, hal ini berkaitan dengan apa yang disebut dengan clairvoyance dan clairaudience. BESTPROFIT


Mengutip situs resmi Durham University, spiritualisme adalah gerakan keagamaan yang berdasarkan ide bahwa jiwa manusia terus ada meskiun telah meninggal dan bisa berkomunikasi dengan mereka yang masih hidup lewat sebuah medium atau perantara.


Mereka yang berperan sebagai medium ini kerap mengaku mendengar suara mereka yang telah meninggal. Menurut riset yang dibuat Adam Powell (Durham University) dan Peter Poseley (Northumbria University), hal itu berkaitan dengan faktor penyerapan (absorption). PT. BESTPROFIT


"Penyerapan merupakan tendensi seseorang untuk tenggelam dalam pengalaman atau pemikiran," tulisnya dalam artikel berjudul When spirits speak: absorption, attribution, and identity among spiritualists who report "clairaudient" voice experiences yang diterbitkan di jurnal Mental Health, Religion & Culture.


Para medium biasanya mengalami apa yang disebut dengan komunikasi clairaudient -pengalaman mendengar suara dari sesuatu yang tidak hadir secara fisik- daripada clairvoyant (pengalaman visual), dan clairesentient (pengalaman perasaan).


"Para spiritualis cenderung melaporkan pengalaman audio yang tak biasa, yang mana itu positif, terjadi pada awal kehidupan mereka yang kemudian bisa mereka kendalikan," kata Moseley yang juga seorang psikolog.


"Mengerti bagaimana fenomena ini berkembang sangat penting karena itu bisa membantu kita lebih punya pemahaman soal pengalaman serupa yang tak terkontrol dan membuat stress," ujarnya menambahkan. PT. BEST PROFIT


Dalam risetnya, Moseley dan Powell mengambil sampel dari 65 medium dengan pengalaman clairaudient dari Persatuan Spiritualis Britania Raya dan 134 orang biasa yang direkrut dari media sosial. Tujuannya, mereka ingin mengetahui yang membedakan para spiritualis itu dari orang biasa, yang tidak bisa mendengar suara misterius di kepala mereka.


Hasilnya, sebanyak 44,6 persen para spiritualis mengaku mendengar suara itu setiap hari dan 79 persen mengatakan itu merupakan pengalaman mereka sehari-hari. Di saat bersamaan, 31,7 persen mengaku mendengar suara yang berasal dari luar diri mereka.


Mengutip Science Alert, para spiritualis itu mengaku tak peduli dengan anggapan orang sekitar. Mereka juga dilaporkan pertama kali mengalami pengalaman tersebut di usia 21,7 tahun dengan level penyerapan yang cukup tinggi.


"Penemuan kami banyak mengatakan soal 'pemelajaran dan kerinduan'. Bagi para partisipan kami, prinsip spiritualisme tampaknya masuk akal untuk pengalaman anak-anak mereka sebagaimana dengan pengalaman audio yang mereka alami ketika bertindak sebagai medium," kata Powell. BEST PROFIT


"Tetapi semua pengalaman itu mungkin dihasilkan dari kepemilikan soal tendensi tertentu atau kemampuan awal daripada sekadar percaya seseorang mungkin menghubungi orang mati jika berusaha keras," katanya.


Sumber : cnnindonesia


PT BESTPROFIT FUTURES, PT BEST PROFIT FUTURES, PT BESTPROFIT, PT BEST PROFIT, BESTPROFIT FUTURES, BEST PROFIT FUTURES, BESTPROFIT, BEST PROFIT, BESTPRO, BPF, PT.BPF, BPF BANJAR, BPF BANJARMASIN, PT BEST, PT BPF

Comments


RECENT POST
bottom of page