top of page

Aliran Lahar Baru Semeru, Ahli Sebut Peta Jalur Bahaya Harus Dibuat

PT. BESTPROFIT FUTURES



Ahli Geofisika dari Universitas Gajah Mada, Wiwit Suryanto, menjelaskan bahwa harus ada pemetaan ulang jalur bahaya bencana setelah erupsi Gunung Semeru pada awal Desember lalu membentuk aliran lahar baru. BESTPROFIT


"Jadi harus ada pemetaan ulang jalur bahaya erupsi, itulah gunanya peta bahaya gunung selalu di-update. Karena peta bahaya selalu berdampak sekarang ke arah situ, jadi harus di-update," ujar Wiwit kepada CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, Senin (27/12) sore.


Dia sebelumnya sudah menjelaskan bagaimana proses terbentuknya aliran lava baru yang menghasilkan sungai baru. Menurutnya hal itu merupakan proses alamiah, lantaran banyaknya material yang rubuh dari erupsi. PT. BESTPROFIT


"Karena kemarin besar erupsinya jadi banyak material yang rubuh biasanya melalui zona-zona yang membentuk aliran sungai baru. Jadi ya mungkin sekarang membentuk sungai baru itu fenomena alam biasa," katanya.


Ia juga mengatakan pembentukan aliran sungai baru pernah terjadi saat Gunung Merapi meletus pada 2010.


Meski disebut sebagai fenomena biasa, aliran sungai yang terbentuk karena lava itu bisa membentuk wilayah bahaya gunung api karena jika Gunung Semeru mengalami erupsi lagi maka sungai baru itu menjadi jalur muntahan isi perutnya.


"Seperti di Merapi, erupsinya pernah ke arah barat terus waktu itu barat daya dan terakhir ke tenggara," tuturnya.


Wiwit tak bisa memastikan apakah aliran lava yang berpotensi mengalir di sungai baru itu akan lebih deras atau tidak dibanding sungai yang sudah terbentuk sebelumnya.


"Kalau melihat ini masih sama seperti jalur sebelumnya, artinya tidak lebih deras. Itu tergantung dari kemiringan lereng," tuturnya. PT. BEST PROFIT


Di samping itu Wiwit mengimbau masyarakat mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait jarak aman akibat erupsi Semeru.


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya membagikan laporan dari BPBD di media sosial yang menyatakan bahwa dampak awan panas guguran membentuk aliran sungai baru di lereng Gunung Semeru.


"Kami segera koordinasi dengan tim terkait khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Kemen PUPR. Inshallah kami melakukan perlindungan terbaik untuk penyelamatan dan perlindungan masyarakat," ujar Khofifan di akun Instagram, Senin (27/12). BEST PROFIT



Sumber : cnnindonesia

コメント


RECENT POST
bottom of page