top of page

Facebook Hapus Jutaan Konten Disinformasi Covid dan Vaksin

PT. BESTPROFIT FUTURES



Facebook mengumumkan sejauh ini telah menghapus 20 juta konten menyesatkan soal covid-19. Perusahaan juga telah menghapus lebih dari 3.000 akun karena melanggar aturannya dan memperingati 190 juta akun terkait konten covid-19 dan vaksinnya.


"Ketika menyangkut covid-19, segala sesuatunya berkembang lebih cepat sehingga membuat prevalensi lebih sulit untuk didefinisikan dan diukur," kata wakil presiden integritas Facebook, Guy Rosen saat konferensi pers pada Rabu (18/8). BESTPROFIT


Dikutip Cnet, Gedung Putih telah memperingati jejaring media sosial tersebut terkait penanganan informasi salah soal covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Disebutkan ada sekitar 65 persen misinformasi vaksin di platform media sosial Facebok.


"Di tengah pandemi, bersikap jujur dan transparan tentang pekerjaan yang perlu dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat sangat lah penting, tetapi Facebook masih menolak untuk berterus terang tentang berapa banyak informasi salah yang beredar dan dipromosikan secara aktif -di platform mereka," kata juru bicara Gedung Putih kepada CNN. PT. BESTPROFIT


Politisi AS, Presiden Joe Biden, dan kelompok advokasi mengkritik jejaring sosial karena dianggap gagal dalam memerangi informasi salah tentang covid-19. Mereka menuding media sosial tidak efektif bekerja memantau perkembangan konten. Pihak Facebook belum menanggapi komentar dari juru bicara Gedung Putih tersebut.


Facebook bermitra dengan pemeriksa fakta, mengarahkan pengguna kepada informasi resmi dan memberi label informasi yang salah. Tetapi para peneliti mempertanyakan seberapa efektif langkah-langkah itu dalam membatasi penyebaran informasi palsu di daring. Guy Rosen mengatakan tidak ada yang sempurna, termasuk pihaknya yang masih melakukan kekeliruan.


"Akan selalu ada contoh hal-hal yang kami lewatkan dan dengan skala penegakan kami, akan ada contoh hal-hal yang kami hapus karena kesalahan," ucap Rosen. Facebook mengatakan saat ini mereka memiliki lebih dari 65 kriteria untuk klaim palsu tentang covid-19 dan vaksin yang akan mendorongnya untuk menghapus unggahan dari platformnya. PT. BEST PROFIT


Perusahaan telah mencatatnya, termasuk klaim palsu bahwa vaksin covid-19 dapat menyebabkan Alzheimer, serta vaksinasi yang dapat menyebabkan efek samping sekunder bagi orang lain yang berada di sekitarnya.


Perusahaan yang juga menaungi WhatsApp dan Instagram itu juga mengatakan dalam survei covid-19 yang bekerja sama dengan Carnegie-Mellon University dan University of Maryland, keraguan masyarakat untuk vaksin di AS telah menurun hingga 50 persen. Sedangkan penerimaan vaksin meningkat 35 persen di Prancis, 25 persen di Indonesia, dan 20 persen di Nigeria.


Dilansir dari The Wrap, Facebook mengatakan akan mulai membagikan laporan triwulanan 2021 terkait postingan publik yang benar soal vaksin di jejaring mereka. Laporan juga termasuk domain situs paling populer yang dilihat di Facebook. BEST PROFIT




Sumber : cnnindonesia

Comments


RECENT POST
bottom of page