top of page

Fenomena Langka Bulan Baru Strawberry Mikro Besok, Kenapa Muncul Pagi?

PT. BESTPROFIT FUTURES



PT. BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN - Fenomena langit langka, yakni Bulan Stoberi Baru (New Strawberry Moon), akan muncul pada Rabu (29/6) besok. Itu bertepatan dengan Bulan Baru Mikro (New Micro-moon) atau Bulan Baru Apoge (Apogeal New Moon). BESTPROFIT


Peneliti dari Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inoveasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan ada tiga fenomena luar angkasa yang langka di Juni sampai Juli, yaitu Bulan Purnama Stroberi (Full Strawberry Supermoon), Bulan Purnama Stroberi (New Strawberry Supermoon), dan Bulan Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).


"Kali ini, Bulan Baru Mikro diapit dua [momen] Bulan Purnama Super yang terjadi dua bulan berturut-turut. Fenomena ini terjadi terakhir kali pada 2004 dan 2013. Namun, bisa dikatakan bahwa fenomena ini terjadi setiap sembilan tahun sekali. Fenomena ini akan terjadi lagi di 2031 dan 2040," ujar Peneliti dari Pusat Penelitian Antariksa BRIN Andi Pangerang seperti dikutip situs resmi BRIN. PT. BESTPROFIT


Bulan Stroberi sendiri merujuk pada periode panen buah stroberi atau arbei saat puncak musim panas di belahan bumi utara. Sementara, bulan baru mikro berarti berbarengan dengan momen titik terjauhnya dari bumi atau apoge.


Andi menambahkan New Strawberry Moon ini tidak bisa dilihat sebelum matahari terbit. Sebab bulan tersebut terbit lebih lambat dari matahari dan permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena sinar matahari sehingga terlihat gelap.


Bulan Stroberi Baru akan muncul pada pukul 09.52 WIB atau 10.52 WITA, dan 11.52 WIT dengan jarak sekitar 406,569 km dari Bumi.


"Untuk menyaksikan fenomena bulan ini, orang cukup mengarahkan mata mereka ke arah di mana bulan terbit sampai terbenam pada waktu yang telah ditentukan. Fenomena ini bisa diamati tanpa perlu alat optik apapun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto atau video," jelasnya. PT. BEST PROFIT


Seperti pada fase bulan baru pada umumnya, lanjut Andi, Full Strawberry Supermoon, New Strawberry Moon, dan Full Buck Supermoon dapat menyebabkan pasang surut air laut yang lebih tinggi dari hari-hari biasanya.


"Konfigurasi matahari-bumi-bulan atau matahari-bulan-bumi yang berada pada posisi sejajar menyebabkan pasang naik. Apalagi konfigurasi ini diperkuat dengan bulan yang jaraknya paling dekat dengan bumi," kata Andi.


Andi juga mengingatkan pasang surut astronomis pada 29 Juni 2022 juga perlu diperhatikan. Namun, perhitungan tersebut menurutnya hanya mempertimbangkan faktor astronomis tanpa melihat gelombang laut yang disebabkan oleh badai angin.


"Kekuatan pasang surut selama Bulan Baru adalah 52 persen dari gaya pasang surut selama Supermoon pasang surut. Sehingga penting untuk diwaspadai pasang surut air laut ini antara dua hari sebelum dan dua hari setelah puncak fenomena ini, yaitu antara 27 Juni hingga 1 Juli 2022." pungkas Andi.


Mengutip situs resmi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), istilah Supermoon pertama kali dicetuskan astrolog Richard Nolle pada 1979. Istilah itu digunakannya untuk mereferensi Bulan baru atau purnama ketika Bulan berada dalam 90 persen dari titik dekatnya dengan Bumi (perigee). BEST PROFIT


Perigee Bulan bervariasi di setiap orbitnya. Berbagai publikasi pun menggunakan ukuran berbeda untuk menentukan Bulan purnama yang masuk kategori Supermoon. Namun NASA menilai Bulan purnama yang muncul antara Juni dan Juli tahun ini masuk kategori tersebut.


Sumber : cnnindonesia


PT BESTPROFIT FUTURES, PT BEST PROFIT FUTURES, PT BESTPROFIT, PT BEST PROFIT, BESTPROFIT FUTURES, BEST PROFIT FUTURES, BESTPROFIT, BEST PROFIT, BESTPRO, BPF, PT.BPF, BPF BANJAR, BPF BANJARMASIN, PT BEST, PT BPF


Comments


RECENT POST
bottom of page