top of page

Gempa M5,3 Padang Lawas Utara Dipicu Aktivitas Sesar Sumatera

PT. BESTPROFIT FUTURES



Gempa bumi berkekuatan M 5,3 yang terjadi di wilayah daratan Sumatera Utara pada Rabu (11/8) siang dipicu pergeseran Sesar Besar Sumatra. Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, pusat gempa berada di darat tepatnya pada koordinat 1,41° Lintang Utara dan 99,41° Bujur Timur. BESTPROFIT


"Episenter gempa terletak di darat pada jarak 16 km arah timur Padangsidimpuan dengan kedalaman 15 km," ujar Daryono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/8) sore.


Sebelumnya, sesaat setelah gempa terjadi, BMKG merilis episentrumnya atau pusat gempa di permukaan bumi itu berjarak sekitar 20 kilometer Barat Daya Padang Lawas Utara atau 23 kilometer Timur Laut Padangsidimpuan, dan 29 kilometer tenggara Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Gempa itu terjadi pukul 12.19 WIB. PT. BESTPROFIT


Daryono menjelaskan pihaknya mencatat ada aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) pada area tersebut pukul 12.16 WIB dengan magnitudo 3,4. Ia menerangkan guncangan yang terjadi berjenis gempa kerak dangkal atau ;shallow crustal earthquake; yang dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatera tepatnya pada Segmen Toru.


Sementara berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar/geser menganan (dextral strike slip fault).


"Hasil analisis ini sesuai dengan karakteristik mekanisme sumber gempa Sesar Besar Sumatera," ujarnya. PT. BEST PROFIT


Gempa bumi tersebut getarannya dirasakan pada skala V MMI di daerah Aek Godang di Kabupaten Padang Lawas Utara, Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kota Padangsidimpuan.


Pada skala V MMI, getaran dirasakan hampir semua penduduk serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, serta tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang.


Guncangan gempa ini juga dirasakan di Padang Lawas dan Tapanuli Tengah dalam skala intensitas II-III MMI.


"Berdasarkan laporan, gempa ini menimbulkan kerusakan ringan seperti retak-retak pada dinding, seperti yang terjadi di Komplek Perumahan Bandara Aek Godang dan bangunan Pondok Pesantren Nurul Falah, Panompuan," ujar Daryono. BEST PROFIT


Lebih lanjut, Daryono mengatakan, wilayah yang dilanda gempa tersebut memang dikenal sebagai kawasan rawan gempa. Hal ini dikarenakan terletak pada jalur Segmen Toru yang memiliki tingkat seismisitas yang aktif dengan laju geser sesar mencapai 9 milimeter per tahun.


Berdasarkan catatan BMKG, pada wilayah ini juga diketahui pernah terjadi gempa kuat dan merusak pada masa lalu yaitu pada tahun 1916 (M6,8), 1921 (M7,0), 1984 (M6,4) dan 1987 (M6,6).



Sumber : cnnindonesia

Comentários


RECENT POST
bottom of page