top of page

LAPAN Sebut Banjir Utara Sulawesi Efek Badai Chantu dan Front

PT. BESTPROFIT FUTURES



Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi bagian utara seperti Luwu dan Bolaang Mongondow sejak 11 September lalu disebabkan oleh efek front dan Badai Chanthu. Menurut Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer (PRSTA) dalam keterangan resmi, wilayah Sulawesi mengalami peningkatan intensitas hujan sejak 5 September. Peningkatan ini merupakan efek dari pemanasan suhu permukaan laut di wilayah tersebut. BESTPROFIT


Suhu permukaan laut yang menghangat berinteraksi dengan angin monsun dari tenggara, sehingga menghasilkan front hangat yang berperan dalam membentuk dan mengonsentrasikan awan-awan konvektif di Sulawesi, khususnya Sulawesi bagian utara.


Front merupakan istilah yang menunjukkan pertemuan dua massa udara yang berbeda.


Penyebab lainnya adalah pembentukan dua Badai Tropis Concon dan Chanthu di sekitar wilayah Filipina, yang berperan dalam memperkuat sirkulasi angin tenggara yang melintas di atas Sulawesi. PT. BESTPROFIT


Kelembapan yang dihasilkan dari menghangatnya suhu permukaan laut dan meningkatnya kekuatan angin menjadi faktor penyebab hujan turun secara terus menerus sejak 8-11 September sehingga banjir meluas di Sulawesi bagian utara.


Banjir di wilayah Sulawesi utara ini menyebabkan 982 warga terdampak dan merendam lebih dari 800 hektare area persawahan dan tambak. Potensi hujan terus menerus di wilayah Sulawesi selama September telah diprediksi sebelumnya oleh KAMAJAYA-PRSTA.


Divisi Penelitian dan Pengembangan PRSTA membuat sebuah alat bernama SADEWA. SADEWA merupakan aplikasi sistem peringatan dini atmosfer ekstrem berbasis satelit dan model atmosfer yang dikembangkan untuk mendukung riset atmosfer maupun aplikasinya untuk digunakan oleh badan terkait. PT. BEST PROFIT


Berdasarkan prediksi SADEWA, hujan di Sulawesi bagian utara dari wilayah Palu hingga Manado akan terjadi secara terus menerus pada 15 September. Hal ini dikarenakan anomali penguatan angin baratan dari Kalimantan Timur yang bisa menghasilkan badai atau cuaca ekstrem.


Masyarakat di wilayah tersebut diharapkan waspada terhadap adanya potensi banjir dan longsor pada 2 hingga 3 hari mendatang. BEST PROFIT



Sumber : cnnindonesia

Comments


RECENT POST
bottom of page