top of page

Proyek Luar Angkasa Rusia Dimulai Kembali

PT. BESTPROFIT FUTURES



Rusia tengah melanjutkan proyek luar angkasa untuk bisa menyaingi China dan Amerika Serikat. Negara adidaya itu sedang mengembangkan kembali pesawat ruang angkasa yang sempat terhenti di era Uni Soviet. Rusia menamakannya pesawat ulang-alik Buran. Dalam catatan sejarah, Buran sempat mengorbit pada 1988 dilansir Reuters, Kamis (25/3). Model pesawat luar angkasa berukuran penuh itu dipresentasikan di paviliun tertutup selama forum militer Rusia pada tahun lalu. BESTPROFIT


Hal itu diutarakan langsung oleh direktur umum fasilitas penelitian pada proyek tersebut.


"Sekarang sasarannya telah ditetapkan dan pengembangan komplek sipil multi guna dengan bidang orbit sedang berjalan, proyek tersebut sekarang sedang dikembangkan," kata Direktur Umum Fasilitas Penelitian, Olga Sokolova seperti dikutip situs Molniya.


Fasilitas Molniya merancang pesawat ulang-alik Buran yang berukuran panjang pada 1980an sebagai tanggapan atas peluncuran program pesawat ulang alik Amerika Serikat selama perang dingin berlangsung. PT. BESTPROFIT


Namun Buran hanya terbang sekali sedari pesawat itu dibuat. Meskipun berhasil melakukan perjalanan pulang pergi dari Kosmodrom Baikonur, Khazakhstan projek Rusia tersebut tidak berjalan lebih jauh karena pihak berwenang bubar diiring dengan kondisi perekonomian yang sulit kala itu.


Berakhirnya era Uni Soviet diikuti kecelakaan dan kemunduran selama bertahun-tahun program luar angkasa nasional, termasuk runtuhnya atap hanggar kosmodrom tempat Buran disimpan pada 2002.


Kepala perusahaan antariksa Roscosmos Rusia, Dmitry Rogozin, pada Mei lalu mengatakan bahwa Moskow sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa yang dikendalikan pilot. PT. BEST PROFIT


Sementara itu, Rusia semakin serius untuk menghidupkan industri antariksanya. Terbar China dan Rusia sepakat membangun stasiun luar angkasa di bulan (ILRS) bersama yang akan "terbuka untuk semua negara" Badan antariksa Rusia dan China menandatangani nota kesepahaman proyek tersebut pada Selasa (9/3).


Kedua negara juga telah menandatangani perjanjian untuk bersama-sama membuat pusat data terkait eksplorasi bulan dan luar angkasa.


"China dan Rusia akan menggunakan pengalaman kami yang terakumulasi dalam ilmu luar angkasa, penelitian dan pengembangan serta penggunaan peralatan luar angkasa dan teknologi luar angkasa untuk bersama-sama mengembangkan peta jalan pembangunan ILRS," kata Badan Administrasi Luar Angkasa Nasional China melalui pernyataan. BEST PROFIT



Sumber : cnnindonesia

Comments


RECENT POST
bottom of page