top of page

RI Rangking 100 Kecepatan Internet Mobile, Kedua Terbawah di ASEAN

PT. BESTPROFIT FUTURES



Indonesia menempati peringkat 100 dunia untuk kecepatan internet mobile dan 114 dalam kategori jaringan pita lebar tetap (fixed broadband). Sementara, sejumlah negara Asia Tenggara lainnya jauh di atas RI. BESTPROFIT


Hal itu berdasarkan survei Speedtest Global Index per April 2022. Untuk jaringan mobile atau selular yang biasanya digunakan pada ponsel, rangking kecepatan internet RI tak berubah, sementara jaringan fixed broadband mengalami penurunan satu peringkat.


Rinciannya, Indonesia memiliki kecepatan internet mobile rata-rata berada di 17,96 mbps, sementara fixed broadband 21,43 mbps.


Kecepatan upload internet mobile di Indonesia berada di angka rata-rata 10,22 mbps dengan latency atau waktu yang dibutuhkan paket data untuk melakukan perjalanan dari satu titik ke titik lain berada di 27 millisecond (ms). PT. BESTPROFIT


Catatan tersebut membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara lainnya; Brunei Darussalam di posisi 20 dunia kecepatan internet mobile dengan 66,03 mbps dan fixed broadband 31,62 mbps (peringkat 96).


Kemudian, Singapura yang berada di urutan ke-22 dengan rata-rata kecepatan internet mobile 64,05 mbps, dan rangkin 1 dunia untuk kecepatan rata-rata fixed broadband dengan 207,61 mbps.


Vietnam berada di urutan 53 dengan kecepatan mobile internet 33,77 mbps, disusul Thailand yang naik empat posisi ke urutan 54 dengan kecepatan rata-rata 33,07 mbps. Malaysia naik lima peringkat ke posisi 68 dunia dengan kecepatan internet mobile 28,71 mbps serta fixed broadband 84,78 mbps.


Selain itu, Laos berada di peringkat 75 untuk mobile (24,42 mpbs) dan rangking 104 untuk fixed broadband (27,81 mbps); Myanmar peringkat 77 mobile (22,94 mbps) dan rangking 124 fixed broadband (17,26 mbps); Kamboja rangking 111 mobile (16,45 mbps) dan rangking 122 pita lebar (19,25 mbps);


Peringkat Indeks Global Speedtest didasarkan pada kecepatan unduhan rata-rata untuk mencerminkan kecepatan yang mungkin dicapai pengguna. PT. BEST PROFIT


"Hasil diperbarui pertengahan bulan untuk bulan sebelumnya, misalnya 1 Januari 2019 dan seterusnya. Negara-negara harus memiliki setidaknya 300 hasil pengguna unik untuk broadband seluler atau tetap agar dapat diperingkatkan di salah satu kategori. Sebelum 1 Januari 2019, kami membutuhkan 670 hasil pengguna unik untuk seluler dan 3333 untuk broadband tetap."


"Kami juga akan terus memberikan data tentang kinerja rata-rata untuk referensi perbandingan hingga 15 Februari 2023," tulis pernyataan Speedtest di laman resminya.


CNNIndonesia.com sudah meminta tanggapan kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melalui Juru Bicara Dedy Permadi atas hasil Speedtest tersebut. Namun, sampai berita ini dipublikasi belum mendapatkan jawaban.


Selain lelet, jangkauan internet di Indonesia juga masih jauh dari menyeluruh. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan penetrasi layanan internet di Indonesia pada 2021-2022 mencapai 77,02 persen atau 210.026.769 jiwa dari total populasi 272.682.600 penduduk. BEST PROFIT


Artinya, 62.655.831 (dibulatkan menjadi 62,66 juta jiwa) tak terjangkau internet.


Provinsi dengan penetrasi internet terendah adalah Sulbar 57,58 persen, disusul Papua Barat 64,8 persen, NTB 65,1 persen, Aceh 68,1 persen, Papua 68,9 persen.


Sumber : cnnindonesia


PT BESTPROFIT FUTURES, PT BEST PROFIT FUTURES, PT BESTPROFIT, PT BEST PROFIT, BESTPROFIT FUTURES, BEST PROFIT FUTURES, BESTPROFIT, BEST PROFIT, BESTPRO, BPF, PT.BPF, BPF BANJAR, BPF BANJARMASIN, PT BEST, PT BPF


Comments


RECENT POST
bottom of page