top of page

Titik Sejarah Purba Bisa Berubah dari Rangka Remaja 70 Abad

PT. BESTPROFIT FUTURES



Penemuan kerangka wanita muda yang telah berusia lebih dari 7 ribu tahun atau 70 abad yang diberi nama Besse telah mengungkap fakta baru tentang sejarah migrasi manusia purba. Sejumlah arkeolog dari Indonesia, Australia, dan Jerman telah berhasil menganalisis asam deoksiribonukleat(DNA) Besse yang ditemukan tahun 2015.


Kerangka ditemukan di Leang Panninge (Gua Kelelawar) di daerah Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Besse diketahui memiliki hubungan DNA dengan penduduk asli Papua dan Australia saat ini. BESTPROFIT


"Ada kemungkinan kawasan Wallacea bisa menjadi titik pertemuan dua spesies manusia, antara Denisovans dan homo sapiens awal," kata arkeolog dari Griffith University Australia, Basran Burhan, yang ikut dalam penelitian tersebut seperti dikutip Aljazeera.


Denisovan sendiri merupakan sekelompok manusia purba yang pertama kali diidentifikasi pada 2010. Denisovan merupakan sepupu jauh manusia Neanderthal yang fosilnya hanya ditemukan di Siberia dan Tibet.


Beberapa ilmuwan hanya memahami sedikit tentang mereka, bahkan detail tampilan tak diketahui secara luas.


Ini menunjukkan, meskipun kerangka tersebut merupakan keturunan Austronesia yang umum di Asia Tenggara dan Oseania, ia juga memiliki jejak genetik Denisovan, menurut para ilmuwan. PT. BESTPROFIT


"Analisis genetik menunjukkan, penjelajah pra-Neolitikum ini berbagi penyimpangan genetik dan kesamaan morfologi paling banyak dengan kelompok Papua dan Pribumi Australia saat ini," catatan para ilmuwan.


Sampai saat ini, para ilmuwan mengira orang Asia Utara seperti Denisovans baru tiba di Asia Tenggara sekitar 3.500 tahun lalu.


DNA Besse adalah salah satu dari sedikit spesimen yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di daerah tropis.


Salah satu peneliti, Iwan Sumantri yang juga Kepala Laboratorium Arkeologi Universitas Hasanuddin Makassar mengatakan bahwa temuan tersebut merupakan penemuan yang mencengangkan karena bisa melahirkan teori baru atau menambah teori persebaran yang baru.


Bess bisa membuka temuan baru tentang bagaimana Denisovan yang ditemukan di Siberia dapat menjelajah sampai ke Sulawesi.


"Selama ini kan kita hanya mengenal out of Africa, teorinya 200 ribu tahun yang lalu orang keluar orang dari Afrika, manusia modern tertua itu dari Afrika lalu kemudian dia di Yamen, lalu kemudian dia pisah. Ada yang ke utara, ke Eropa yang kemudian menjadi nenek moyangnya Neanderthal." jelas Iwan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/10).


"Yang kemudian Neanderthal sendiri jadi nenek moyang orang Eropa. Lalu kemudian sebagian lagi turun ke bawah, ke Asia. Lalu kemudian sampai ke Indonesia. Rasnya Austromelanesoid," lanjutnya. PT. BEST PROFIT


Ada juga teori yang kedua yakni teori out of Taiwan 7 ribu tahun yang lalu, yang mengatakan bahwa telah terjadi sebuah kejadian seperti ledakan penduduk di Taiwan Utara yang menyebabkan perpindahan penduduk dari sana.


Mereka turun ke bawah melalui dua jalur, yaitu jalur Filipina dan China yang kemudian turun ke Indonesia.


Iwan mengatakan bahwa ternyata DNA Denisovan yang ada di Besse berada di antara keduanya, yakni di antara Austromelanesoid dan di Austronesia.


Ia pun mengatakan waktunya pas yakni sekitar 7 ribu tahun lalu. Artinya, ada kemungkinan terjadi pencampuran, kelahiran atau kehadiran dari Denisovan ini bersamaan dengan antara Austromelanesoid dengan kedatangan penutur Austronesia.


Iwan itu menyimpulkan bahwa Wallacea, yaitu pulau-pulau antara Kalimantan dan Papua yang menjadi gerbang ke Benua Australia, menjadi penting artinya bagi perkembangan migrasi manusia, percampuran dan sejarah perkembangan kebudayaaan Indonesia, regional Asia Tenggara, Asia bahkan dunia. BEST PROFIT



Sumber : cnnindonesia

Comments


RECENT POST
bottom of page